Bengawan Solo adalah sungai terpanjang yang mengalir di Pulau jawa. Sungai ini panjangnya sekitar 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sungai terpanjang di Pulai Jawa ini memiliki dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Gunung Kidul, Wonogiri dan Ponogo. Sungai yang memiliki banyak history ini bermuara di daerah Gresik. Arti nama "Bengawan" dalam bahasa Jawa berarti "sungai yang besar". Di masa lalu, sungai ini pernah dinamakan Wuluyu, Wulayu, dan Semanggi (dieja Semangy dalam naskah bahasa Belanda abad ke-17).
Bengawan Solo Purba
Aliran Bengawan Solo
masa kini terbentuk kira-kira empat juta tahun yang lalu. Sebelumnya
terdapat aliran sungai yang mengalir ke selatan, diduga dari hulu yang
sama dengan sungai yang sekarang. Karena proses pengangkatan geologis
akibat desakan lempeng Indo-Australia yang mendesak daratan Jawa, aliran
sungai itu beralih ke utara. Pantai Sadeng di bagian tenggara Daerah
Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai "muara" Bengawan Solo Purba. Bukti
bekas aliran Sungai masih dapat kita jumpai sampai sekarang. Kondisi
bekas sungai yang ketika dulu mengalir ke arah pantai selatan sekarang
kondisinya mengering menjadi bebatuan kapur dan karang-karang kering.
Pada
zaman dahulu, di skitar sungai bengawan solo adalah tempat berdomisili
para manusia purba. Bukti sejarah yang dapat membuktikan hal demikian
adalah banyak ditemukannya fosil-fosil manusia purba di Desa Trinil
sekitar 11 km dari Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Fosil yang ditemukan
ditempat tersebut kemudian diberi nama Phitecantropus erectus,
yang ditemukan olh seorang peneliti asal Belanda tahun 1891. Bukti lain
dengan adanya manusia Purba di sekitar sungai dikuatkan dengan
ditemukannya fosil-fosil lain seperti Megantropus Paleojavanicus dan Homo Solonsis.
Dengan ditmukan fosil-fosil tersebut membuktikan bahwasannya Sumgai
bengawan tempo dulu adalah salah satu sumber kehidupan bagi mahluk hidup
yang berada disekitar sungai dari ribuan tahun lalu sampai sekarang.
Sejarah Sungai Bengawan dan Joko Tingkir
Dalam
buku sejarah, tertulis cerita masalalu dengan kisah Joko Tingkir,
pendiri dan raha pertama Kesultanan Pajang tahun 1549-1582 dengan gelar
Sultan Hadiwijaya, saat brtarung dengan buaya. Mnurut cerita yang
berkembang, jaman dulu Joko Tingkir pernah menyusuri sungai Sungai
Bengawan Solo ketika melakukan perjalanan dari majasta (Kabupaten
Sukoharjo) menuju desa gerompol di leng bukit prawata, tempat ini berada
disebelah timur Kerajaan Demak. Dalam perjalanan kesana Joko tinggir
menyusuri sungai dengai menggunakan perahu bambu. Diatas perrahu itu,
Joko Tingkir diserang puluhan buaya besa yang hendak memakannya. Joko
tingkir melawan hingga akhirnya mengalahkan buaya-buaya itu. Setelah
kalah, anehnya buaya-buaya itu justru membantu Joko Tingkir dalam
pejalannya dengan cara mendorong perahu bambu yang ditungganginya.
Selain
sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar, Sungai Bengawan juga
dimanfaatkan sebagai Tempat tujuan Wisata. Keindahan Pemandangan alam
menjadi daya tarik bagi paa pelancong untuk menyelusurinya. Pohon besar
yang hidup di tepi, tebing yang menjorok ketengah sungai dan hamparan
kebun dan sawah yang hijau dipinggi sungai, menjadi ciri khas di Sungai
Bengawan Solo.
Selain
pemandangan yang indah, di kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegaro
pelancong juga dapat menjumpai sebuah bangkai kapal kuno yang tenggelam
di sungai ini, kapal ini tenggelam diperkirakan 300 tahun yang lalu.
Kapal dengan panjang 40 meter dan lebar 8 meter ini konon adalah milik
seorang sodagar Cina yang tengggelam ketika berlayar menuju Ngawi.
Tradisi di Sungai Bengawan Solo
Tradisi
tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Solo sampai sekarang adalah
tradisi Larung Getek Joko Tingkir. Tradisi ini digunakan untuk mengenang
Joko Tingkir jaman dahulu yang dengan keperkasaannya mengarungi Sungai
Bengawan. Selain itu, tradisi itu juga dilaksanakan dengan tujuan
mempromosikan Sungai Bengawan sebagai tempat tujuan wisata. Tradisi
tahunan ini biasanya dilakukan di bulan Januari, bersamaan dengan
perayaan tahun baru.
 |
Sungai Bengawan dan Perahu Bambu |
Fasilitas dan Akomodasi
Di
Sungai Bengawan Solo Kita dapat menyewa perahu, biaya perswaan relatif
tergantung jauh dekat perjalanan perahu. Di area wisata ini terdapat
juga bermacam fasilitas yang cukup memadai seperti mushola, tempat
bersantai, persewaan pemancingan, persewaan tikar , tempat bermain, dan
sarana hiburan lainnya.